Minggu, 20 April 2008

HOME

Assalamualaikum Wr Wb
.:: Sepatah kata dari Kami ::.


Dalam rangka menyiasati era globalisasi, yang ditandai dengan AFTA dan AFLA, masalah kualitas sumber daya manusia suatu bangsa menjadi makin penting, karena tenaga kerja yang dibutuhkan dalam era tersebut harus mampu bersaing dalam pasar bebas. Karena itu perlu disiapkan tenaga kerja Indonesia yang mampu berkompetisi dengan tenaga kerja asing, diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang berbasis pada kompetensi dengan standar internasional.
Di era informasi, data dan informasi yang tepat dan handal adalah sarana utama dalam menghasilkan kebijakan untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM. Dalam beberapa dekade ini, pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi telah digunakan untuk mempercepat pengumpulan data dan informasi. Akan tetapi sarana dan prasarana serta SDM pada setiap institusi, baik dalam bidang TIK maupun dalam bidang lain yang menggunakan pemanfaatan TIK, masih sangat kurang. Padahal mereka merupakan garda terdepan dalam penyediaan data dan informasi.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, Kami SMP 1 Temon berkehendak untuk membantu proses penyediaan Sumber Daya Manusia dalam Bidang TIK dengan melakukan layanan pelatihan pengawasan secara sistematis. Agar program tersebut dapat terbina dengan baik kami ajukan proposal subsidi Pelatihan Jardiknas dalam Program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Tahun 2007 pada Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan di sekolah-sekolah, terutama yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Pengembangan ini dimaksudkan selain menciptakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang cerdas dan kompetitif, juga untuk mensukseskan program Departemen Pendidikan Nasional dalam mewujudkan Jardiknas (Jejaring pendidikan nasional) sebagai pusat e-Learning dan e-Administration Pendidikan Nasional.
Semoga dengan keinginan dan motivasi yang besar dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia di Kabupaten Kulon Progo dapat menjadi faktor pemicu perhatian dan komitmen dari berbagai pihak.

PROFIL

Profil SMP 1 Temon

SEJARAH BERDIRINYA SMP 1 TEMON

Pendidikan merupakan pilar utama untuk menuju kemajuan suatu bangsa. Hal ini di rasakan oleh seluruh warga masyarakat kecamatan temon yang mendambakan hadirnya sekolah lanjutan tingkat pertama di wilayah kecamatan temon. Karena sampai decade tahun 1960 an belum ada sekolah setingkat SLTP di kecamatan temon.

Keadaan yang demikian kemudian mendorong para anggota PGRI, Perangkat desa dan warga masyarakat se kecamatan Temon untuk mendirikan sebuah SMP di wilayah kecamatan Temon.

Pada tahun 1962,ketiga unsur kekuatan itu (PGRI,perangkat desa,dan masyarakat / Trimurti) berhasil mendirikan sebuah SMP yang selanjutnya diberi nama Trimurti,dengan menempati gedung SD Temon.

Kepala sekolah yang oertama adalah bapak R. Kusdi Hadi Siswoyo,dengan tenaga pengajar dari guru-guru SD/Anggota PGRI se kecamatan Temon yang memiliki ijazah minimal PGSLP.

Keberadaan SMP Trimurti sangatlah membantu warga masyarakat temon dan dapat berkembang sangat pesat. Sehingga pada sekitar tahun 1968 sudah bisa membuat tiga ruang belajar, satu ruang guru dan satu ruang tu sendiri, walaupun sangat sederhan dengan menempati tanah kas desa temon kulon progo.

Merasa sudah mempunyai modal tiga ruang kelas, masyarakat kemudian mengusulkan kepada kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan propinsi DIY agar SMP trimurti dinegrikan, Permohonan masyarakat tersebut tidak bisa terealisir, karena permintaan guru-gurru SD yang mengajar di Trimurti untuk di jadikan guru smp tidak mdi kabulkan .

Akhirnya sebagai pengganti permohona masyarakat terswebut kantor wilaya departemen pendidikan dan kebudayaan propinsi DIY. Pada tahun 1972 memindahakan ST Negeri II wates yang bertempat di gawok (sekarang menjadi kompleks dinas pendidikan kabupaten kulon progo) ke temon dengan menempati tiga bangunanan kelas yang telah di buat trimurti, sedangkan trimurti membangun lagi di sebealah barat

Kepala sekolah ST negri II wates pada waktu itu bapak Drs. Suwardjo, dengan pelaksanaan Harianya di temon bapak raden Doellah Slamet Tjokro Praptoatmojo, dfengan di Bantu pengajar sebagai berikut :

1.Riyo Wiryono

2. djumingun Haryanto

3. Sudijono Herusumarto

4. Sudirman

5. Slamet

6. Sri sawabi

7. tinu

8. Supodono

9. Kasiman

!10. Djaswadi

11. sadimun

ST Negeri II Wates din Temon selama lebih kurang dua tahun dapat menambahkan enam ruang kelas baru hasil praktek siswa walaupun belum di plester.

Keberadaaan ST Negeri II wates, Kepala Kantor Wilaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

VISI DAN MISI

VISI DAN MISI SMP N 1 TEMON

Visi:
Unggul dalam mutu dengan bergerak pada kedisiplinan,imtaq,dan iptek
1.Unggul dalam perolehan NEM
2.Unggul berkomunikasi dengan bahasa inggris
3.Unggul dalam prestasi dan seni budaya
4.Unggul dalam disiplin,pengalaman agama dan budi pekerti.
5.Unggul dalam kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
6.Unggul dalam mengoperasikan komputer.

Misi:
1.Melaksanakan bimbingan KBM secara efektif sehingga siswa berkembang secara optimal
2.Menumbuhkan keberanian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris sehingga mampu membentuk Communication English Club(CEC)
3.Melaksanakan bimbingan Olah Raga dan seni secara efektif sehingga siswa mampu berprestasi dalam eventevent tertentu.
4.Meningkatkan kedisiplinan,menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman agama serta budi pekerti luhur.
5.Menumbuhkan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya kebersihan dan keindahan sehingga tercipta keadaan lingkungan yang bersih dan indah.

STAFF PENGAJAR

1.BEDJO NURYONO,S.Pd
Kepala Sekolah
Pucungan,Bapangan,Bagelen,
Purworejo
2.SUPRIHARDJO,S.Pd
Guru IPA Biologi/WAKASEK
Jl.Suparman No.11,Wates,
Kulon Progo
3.SUKARTI
Guru Bahasa Jawa
Sogan,Wates,Kulon Progo
4.SUPIYATUN DW,BA
Guru IPS
Plumbon,Temon,Kulon Progo
5.TENTREM Rh.
Guru IPSEK,Penjas OR
Kaliwangan Kidul,Temon,Kulon
Progo
6.ISMIRAH,S.Pd
Guru Fisika & Kimia/WAKASEK
Urusan Humas
Depok V,Panjatan,Kulon Progo
7.SUDIYONO HS
Guru PKN,PS Sejarah/
WAKASEK Urusan Sarana
Prasarana
Trimulyo,Sogan,Wates,Kulon
Progo
8.SUDJANINGSIH,S.Pd
Ekonomi,PKK,BK
Tayuban,Panjatan,Kulon Progo
9.SUTRISNO
Guru Ekop,PKn
Graulan,Giripeni,Wates
Kulon Progo
10.SUNU ACHMADI
Guru Matematika
Ds I,Panjatan,Kulon
Progo
11.SITI RAHAYU
Guru Bhs.Indonesia/
WAKASEK Urusan Kurikulum
Wetan Pasar Wates No.42 RT.37
RW.17,Wates,KP
12.Drs.TUDJI TRI SURYANTO
Guru Fisika
Dayakan D 98,Pengasih,Kulon
Progo
13.Drs.BAMBANG BUDIYANTO
Guru Seni Rupa/Seni Budaya
Kliripan.Hargorejo,Kokap,
KP,RT.67 RW.20
14.SENIDI,S.Pd.
Guru IPS Geografi & Sejarah
Kaliwangan Kidul,Temon Kulon,
Temon,Kulon Progo
15.ENI PURWANTI,S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
Seling,Kebonrejo,Temon,Kulon
Progo
16.A.SYAMSUL HADI,S.Pd
Guru Ketr.Elektronika & TIK
Kebonrejo RT.15 RW.06,
Temon,Kulon Progo
17.NGUDIRAN
Guru Seni Musik
Garang,Tawangsari
Kulon Progo
18.BIYANTO,S.Pd.
Guru Matematika
Temon,Kulon Progo
19.ANI SULISTYANINGSIH,S.Pd.
Guru Sejarah & Bahasa Jawa
Kuripan,Hargorejo,Kokap,RT.67
RW.20
20.Dra.DWI WIDIYASTUTI
Guru Bahasa Indonesia
RtT.02 RW.II,Kledung Kr,
Dalem,Banyu Urip,Purworejo
21.Drs.ETRA PAMBUDI
SANTOSO
Guru Matematika
Perum.Pagak Indah Blok I. 14,
Purworejo
22.BUSONO,S.T.
Guru Matematika/WAKASEK
Urusan Kesiswaan
Pripih Hargomulyo,Kokap,Kulon
Progo
23.MURTIYANI,S.Pd
Guru Bhs.Indonesia
Kulwaru Wetan,Kulwaru,Wates
Kulon Progo
24.SRI KHAYATI,S.Pd.
Guru IPA Biologi
Bugel II,Panjatan,Kulon
Progo
25.NUR ISMIYATI,S.Pd
Guru Bimbingan Konseling/BK
Trukan RT.022 RW.008 Kulur,
Temon,Kulon Progo
26.HANDONO SP,A.Md
Guru Komputer
RT.32/16 Tawangsari Pengasih KP
27.SUMAMI,S.Pd
Guru Bimbingan Konseling/BK
Kasihan,Ngentakrejo,Lendah,
Kulon Progo
28.YULI RUWIATI,S.Pd
Guru Bhs.Inggris Kelas 8
29.UMI ZAWIDAH,S.Pd.
Guru Bahasa inggris
RT 14/07,Bugel,Panjatan,Kulon Progo
30.ENI SUMARLIN,S.H
Guru PKn
Sogan,Wates,Kulon Progo
31.TRI MULATSIH,S.Pd
Guru Bahasa Inggris
Palihan,Temon,Kulon
Progo
32.RISWATI,S.Pd.
Guru Bahasa Inggris
Temon Kulon,Kulon Progo
33.H.SUGIYARTO,S.Ag
Guru P.Agama Islam
34.ROZIYAH
Guru P,Agama Islam
Kaligintung Lor,Kaligintung,
Temon,KP
35.TABITA EKOWATI,S.Th
Guru Agama Kristen
36.SRI ESTI RAHAYU,S.Pd
Guru Agama Katolik


DAFTAR STAF TU

01.DARUBI
Koordinator TU
Kaliwangan Kidul,Temon
Kulon,Temon,KP
02.Hj.SRI AMBAR PURWANTI
Urusan Siswa
Kaliwangan Kidul,Temon Kulon,
Temon,KP
03.sUDIRO
Urusan Kepegawaian
Gapangan,Glagah,Temon
KP
04.SRI SUSWANTINI
Urusan Barang/Bendahara Barang
Perum.Dayakan,Pengasih,
Kulon Progo
05.SUSANTO
Administrasi Keuangan
Siderejo,KP
06.KASIYAH
Persuratan/Kearsipan
Kriyanan,Wates,KP
07.SITI BIAWALASARI
Pustakawan
Kaliwangan Kidul,Temon,KP
08.SUDARMIYATI
Koperasi Siswa
Jogahan,Temon.KP
09.KASIL WIDODO
Penjaga Sekolah/Pesuruh
Temon Kulon
KP
10.PURWANTO
Pesuruh
Temon Wetan,Temon.KP


GALLERY

Foto kegiatan SMP N 1 TEMON

HOT NEWS

Ujian Nasional dan Cerita Lainnya
Ujian Nasional untuk siswa sekolah SMA dan SMP akhirnya dilaksanakan juga. Meskipun tahun sebelumnya kontroversi tentang hal yang sama tak pernah selesai dengan jelas, sekarang silang sengkarut dalam kasus yang sama kembali menguras banyak tenaga. Yang juga berpotensi tak akan selesai dengan sempurna.

Situasi Pendidikan
Tanpa repot mencari data, memang situasi pendidikan di Indonesia dalam situasi yang tak menggembirakan. Banyak pakar pendidikan menyebutkan hal itu di media massa, seminar-seminar, atau juga tv. Atau jika kita cukup rajin membaca koran, hampir setiap hari ada berita yang tak sedap tentang keadaan pendidikan di negeri kita. Bisa tentang fasilitas yang sangat jauh dari memadai, gedung sekolah yang tak lebih bagus dari kandang ayam, kurikulum yang setiap saat berubah, kesejahteraan guru yang tak layak, dan sekian banyak persoalan lain yang bertumpuk.

Demikian gambarannya. Sudah barang tentu masalah ini perlu penyelesaian. Kita rasanya tak punya nurani jika dengan senang hati memandang keadaan tersebut tanpa ada kegalauan bahwa itu harus diperbaiki. Namun pertanyaan besar yang menggelantung adalah bagaimana memperbaikinya?

Ujian Nasional
Mengapa ada Ujian Nasional. Saya tak punya jawaban akurat. (Lha memangnya saya siapa?) Hehe... Begini saja. Dari sekian banyak alasan tentang perlunya Ujian Nasional, kenyataannya salah satu alasan adalah untuk menentukan kelulusan siswa.

Apakah tepat menjadikan UN sebagai alat untuk menentukan kelulusan siswa? Mari kita lihat pelajaran yang diujikan dalam UN untuk siswa SMA. Ada tiga pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Jika siswa bisa mencapai nilai minimal untuk ketiga pelajaran yang diujikan tersebut, maka berarti siswa lulus. Andaikan ada salah satu saja yang tidak melewati nilai batas, maka siswa dinyatakan tak lulus. Sederhana sekali bukan? Ya memang sederhana. Namun tak sederhana akibatnya.

Evalusai Proses Belajar
Sekarang kita loncat ke masalah evaluasi. Dalam proses belajar tentu saja diperlukan evaluasi. Jika tidak ada evaluasi, tentu kita tak bisa mengukur sejauh mana keberhasilan proses tersebut. Dari hasil evaluasi, lalu bisa diambil kebijakan yang berguna untuk memperbaiki hal yang belum sempurna, atau meningkatkan sesuatu yang sudah tepat di jalurnya.

Dalam wilayah pendidikan, evaluasi merupakan sebuah aktivitas yang tak sederhana. Banyak elemen yang terkait di dalamnya. Evaluasi pendidikan bukanlah sebuah kalkulasi rumus matematika yang kaku. Ada aspek dalam pendidikan yang tak begitu saja bisa dikonversi ke dalam angka-angka. Jika kita kaitkan kembali ke Ujian Nasional yang menguji tiga pelajaran dalam waktu beberapa jam, lalu bisa dengan mudah diputuskan lulus tak lulusnya seorang siswa, sungguh naif rasanya kejadian ini.

Jika saja kerangka berfikir yang digunakan adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya dalam sistem pendidikan, maka UN bisa menjadi alat yang membantu. Tapi jangan paksakan UN untuk menjadi pisau pemutus untuk kelulusan siswa. Sebenarnya tepat gagasan yang menyatakan bahwa UN cukup sebagai alat untuk memetakan keadaan pendidikan siswa. Lalu dari sana diambil kesimpulan yang mungkin untuk memperbaiki keadaan pendidikan yang tak layak.

Adalah tepat jika yang menetukan kelulusan siswa adalah pihak sekolah. Di sanalah siswa menempuh pendidikannya dalam kurun waktu tertentu. Guru dan lingkungan sekolah yang mengetahui siswa lebih banyak. Hanya saja, hal ini juga menjadi isu yang panas. Misalkan saja pertanyaan berikut : Apakah sekolah bisa dengan baik menentukan kelulusan siswa? Bagaimana dengan standar kelulusannya? Apakah tidak akan ada manipulasi? Dengan kualitas pendidikan yang sekarang, bisakah sekolah menentukan kelulusan siswa?

Lalu kita jatuh pada situasi "telur dan ayam". Banyak lingkaran setan yang tak pernah bisa diputus. Sementara kita berhenti di sini.

Ujian Ulangan
Setelah berlalu UN, dan terlihatlah siapa yang lulus dan siapa yang tak lulus, ternyata arena belumlah ditutup. Banyak yang memberi usulan agar UN bisa diulang untuk memberi kesempatan kedua bagi siswa yang tak lulus. Tentu saja banyak yang bersuara di seberangnya. Tak perlu ada ujian ulangan.

Bahkan lemparan isu ini juga perlu ditanggapi oleh seorang wakil presiden. Jusuf Kalla lantang menyatakan bahwa pemerintah tak akan mengadakan ujian ulangan. Dengan alasan sederhana beliau mengatakan bahwa itu akan menyebabkan siswa kita pemalas. Siswa tak akan belajar keras jika ada ujian ulangan. Dan sekaligus juga tak menghargai siswa yang lulus yang telah belajar dengan keras.

Tampaknya argumentasi beliau masuk akal. Tapi apakah sebuah argumentasi lain, yang seperti berikut juga tak masuk akal? Dengan adanya UN apakah justru malah menciptakan siswa yang pemalas. Sebab siswa akan berfikiran, bahwa cukup dengan bisa menjawab soal UN, toh akhirnya bisa lulus. Jadi tak perlu belajar yang giat untuk hal lainnya. Cukup persiapkan diri menjawab soal untuk tiga pelajaran. Nah!

Sebuah Cerita Lain
Pernahkah anda mendengar tentang "tim sukses". Tentu saja, apalagi sebelum Pemilu. :) Bukan. Ini bukan masalah pemilu. Dalam menghadapi UN, ada sekolah yang memiliki tim sukses untuk meraih kelulusan yang tinggi di sekolahnya. Bukan dengan mempersiapkan waktu belajar yang lebih banyak, namun dengan cara yang lebih "taktis". Mari kita lihat.

Ketika ujian berlangsung, tim sukses juga ikut menjawab soal di sebuah ruangan lain. Setelah waktu ujian habis, dan kertas jawaban siswa dikumpulkan, maka lembar jawaban ini mampir dulu di ruang khusus tim sukses. Untuk apa? Jawaban yang sudah dikerjakan siswa ini akan diperiksa dengan cepat, lalu jawaban yang salah diperbaiki oleh tim sukses yang memang bermodalkan penghapus dan pensil B2. Dengan demikian tidak ada siswa yang nilainya di bawah syarat kelulusan.

PENUTUP

Sesudahnya kami ucapkan terimakasih banyak,kalian semua bersedia membuka website SMP 1 Temon.Semoga website yang kami buat dapat memberikan informasi walaupun hanya sedikit tentang SMP 1 Temon.
Kritik dan saran selalu kami butuhkan agar pembuatan website SMP 1 Temon yang berikutnya menjadi lebih baik.Kalian dapat mengirimnya melalui email MONSA_DONK@YAHOO.COM
Sekali lagi terimakasih banyak,,,,
Wassalamualaikum,,,,WR WB